Peran Guru Pendamping Belajar Blended Learning di Masa Pandemi Covid-19 untuk Peserta Didik Sekolah Dasar

  • Jeni Trixcyani Putri Tadris IPA IAIN Ponorogo

Abstract

Pada masa pandemi covid-19 beberapa kegiatan dari berbagai sektor mengalami pemberhentian yang disebabkan dengan adanya virus covid-19 menyebar secara luas. Salah satunya adalah pada sektor pendidikan. Proses pembelajaran yang awal mulanya dilaksanakan di ruang kelas harus diubah menjadi pembelajaran yang dilakukan secara online disebabkan karena situasi dan juga kondisi yang tidak memungkinkan. Hal ini sesuai dengan kebijakan pemerintah yang mewajibkan pembelajaran dilakukan secara online. Pengaplikasian pembelajaran secara online ini mempunyai beberapa hambatan di masing- masing jenjang pendidikan. Terutama mayoritas peserta didik yang mengalami problem dalam hal pembelajaran online adalah pada jenjang sekolah dasar (SD). Dimana para peserta didik sekolah dasar (SD) masih belum terbiasa dengan melakukan pembelajaran secara online melalui pemanfaatan aplikasi-aplikasi yang berada di handphone android secara individu. Oleh karena itu, diperlukan kegiatan pendampingan belajar oleh guru dengan memakai pendekatan pembelajaran campuran antara pembelajaran offline atau tatap muka dan juga pembelajaran secara online yang bisa kita sebut dengan istilah pembelajaran blended learning. Dengan pembelajaran blended learning ini memberi kesempatan kepada para peserta didik untuk dapat belajar secara efektif dan juga efisien, dan diharapkan kemandirian para peserta didik bisa lebih meningkat, serta memudahkan peserta didik dalam memahami suatu materi pembelajaran karena kegiatan belajar peserta didik ini adalah pembelajaran campuran antara pembelajaran secara online serta pembelajaran secara offline atau tatap muka. Kegiatan pendampingan belajar oleh guru untuk peserta didik sekolah dasar (SD) ini merupakan program kerja yang dilaksanakan dengan tujuan untuk bisa menanggulangi hambatan- hambatan yang dialami oleh peserta didik saat pembelajaran secara online di masa pandemi covid-19. Ada berbagai hambatan atau kesulitan yang dialami oleh peserta didik sekolah dasar (SD) diantaranya yaitu: kendala dalam jaringan internet misal rumahnya itu di pegunungan yang akses internetnya susah, tidak ada sinyal bahkan ada yang rumahnya sering mati lampu. Kemudian, kurang berminat maupun antusiasme belajar peserta didik, masih belum terjangkaunya lembaga bimbingan belajar (bimbel) online yang disebabkan karena faktor ekonomi yang masih rendah, serta kendala lainnya yaitu belum memahami materi pelajaran yang diberikan secara gamblang. Tujuan dari diadakannya kegiatan pendampingan belajar blended learning ini diantaranya yaitu: untuk memberikan pemahaman atau penjelasan secara gamblang mengenai suatu materi kepada para peserta didiknya yang bisa dilakukan secara luar jaringan (luring) atau tatap muka, sebagai fasilitator, dan juga pendekatan serta sharing motivasi sebagai upaya peningkatan ansusiasme belajar para peserta didik.  

References

Affandi, M., Chamalah, E., Wardani, O. P. (2013). Model dan metode pembelajaran di sekolah. Semarang: Unissula Press.
Aji, Wahyu dan Fatma Dewi. (2020). Dampak Covid-19 Terhadap Implementasi Pembelajaran Daring di Sekolah Dasar. Universitas Pahlawan. Jurnal Ilmu Pendidikan.
Amiruddin. (2016). Perencanaan Pembelajaran. Yogyakarta: Parana Ilmu.
Ansori, M. (2018). Desain dan Evaluasi Pembelajaran Blended Learning Berbasis Whatsapp Group (WAG). Dirasah: Jurnal Studi Ilmu dan Manajemen Pendidikan Islam, 1(1).
Anugrahana, A. (2020). Hambatan, Solusi dan Harapan: Pembelajaran Daring Selama Masa Pandemi Covid-19 Oleh Guru Sekolah Dasar. Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 10(3).
Arifin, Zainal. (2011). Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Astini, N. K. S. (2020). Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pembelajaran Tingkat Sekolah Dasar pada Masa Pandemi Covid- 19. LAMPUHYANG, 11(2).
Darmawan, Wahyudin. 2018. Model Pembelajaran di Sekolah. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Dewi, W. A. F. (2020). Dampak Covid-19 terhadap implementasi pembelajaran daring di Sekolah Dasar. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 2(1).
Istiningsih, S., & Hasbullah, H. (2015). Blended learning, Trend Strategi Pembelajaran Masa Depan. Jurnal Elemen, 1(1).
Maryono, M., Budiono, H., & Okha, R. (2018). Implementasi Pendidikan Karakter Mandiri Di Sekolah Dasar. Jurnal Gentala Pendidikan Dasar, 3(1).
Medina, N. (2020). Blended Learning Sebagai Sarana Optimalisasi Pembelajaran Daring di Era New Normal. Jurnal Pendidikan Islam dan Multikulturalisme, Vol. 2, No. 2
Munir. 2012. Pembelajaran Jarak jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta.
Nofitasari, E. (2021). Membangun Kreativitas Guru dengan Inovasi Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19.
Prayitno, W. (2015). Implementasi Blended Learning dalam Pembelajaran pada Pendidikan Sekolah Dasar dan Menengah. Jurnal Pendidikan, 6(1).
Rusman. (2012). Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Bandung: PT. Rajagrafindo Persada.
Sugiyono. (2017). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Syarifuddin, S. 2019. Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Di Kelas X SMA Negeri 19 Makassar (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar).
Yantoro, dkk. (2021). Inovasi guru dalam pembelajaran di era pandemi Covid-19. Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia, Vol. 7, No. 1
Zakiah, W. 2021. Implementasi Model Pembelajaran Blended Learning di Kelas V Sekolah Dasar pada Masa Pandemi Covid-19. Program Sarjana Universitas Jambi.
Published
2021-12-23
How to Cite
PUTRI, Jeni Trixcyani. Peran Guru Pendamping Belajar Blended Learning di Masa Pandemi Covid-19 untuk Peserta Didik Sekolah Dasar. PISCES : Proceeding of Integrative Science Education Seminar, [S.l.], v. 1, n. 1, p. 533-545, dec. 2021. Available at: <https://prosiding.iainponorogo.ac.id/index.php/pisces/article/view/388>. Date accessed: 22 dec. 2024.