Menabung Air Upaya Masyarakat Desa Mojorejo Untuk Menjamin Ketersedian Air di Masa Depan

Zahrotul Munawaroh; Viki Afifah Almualimah; Zakiyah Faroza Firdaus; Prifatma Baqiatun Nafiah; Syela Lailaturrohmah; Munawaroh Munawaroh; Ulinnuha Nur Faizah

Zahrotul Munawaroh IAIN Ponorogo
Viki Afifah Almualimah IAIN Ponorogo
Zakiyah Faroza Firdaus IAIN Ponorogo
Prifatma Baqiatun Nafiah
Syela Lailaturrohmah
Munawaroh Munawaroh
Ulinnuha Nur Faizah

Abstract

Air merupakan komponen penting dalam kehidupan di Bumi. Setiap makhluk hidup membutuhkan air, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. Seperti yang diketahui, 2/3 dari wilayah Bumi merupakan perairan. Termasuk Indonesia sebagai negara maritim yang sebagian besar wilayahnya adalah perairan. Meskipun demikian, dewasa ini banyak problematika terkait air yang melanda beberapa wilayah di Indonesia, seperti kekeringan dan kekurangan air bersih. Kekeringan menjadi langganan masalah ketika musim kemarau. Hal tersebut memunculkan ide pada masyarakat Desa Mojorejo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo untuk mengembangkan program “Menabung Air” demi menjaga ketersediaan air. Program menabung air tersebut dikembangkan menggunakan teknik biopori, yaitu lubang silindris yang bertujuan untuk meningkatkan daya serap air pada tanah. Informasi seputar salah satu program konservasi air ini diperoleh melalui wawancara dan penyebaran beberapa angket kepada masyarakat. Penulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan tata cara pengembangan program “Menabung Air” dan meninjau efektifitas keberadaan biopori bagi ketersediaan air. Diharapkan melalui tulisan ini dapat menginspirasi dan memberikan solusi untuk daerah lain terutama yang sering mengalami kekurangan sumber air saat musim kemarau.

References

A’isyah Salimah, dkk. (2020). Biopori Sebagai Upaya Mengatasi Banjir dan Ketersediaan Air Tanah di Lingkungan pesantren Nurul Huda.
http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/kommas/article/view/5294/4139
Agung Wijaya, Sugeng, Gatot Soebiyakto, & Mufidatul Ma’sumah. (2019). Pembuatan Lubang Resapan Biopori dan Pupuk Kmpos Cair dari Sampah di RW IX, Kelurahan Kalirejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Jurnal Aplikasi Inovasi Iptek, 2(2), 60.
Agus Maryono. (2020). Menangani Banjir, Kekeringan dan Lingkungan. Yogyakarta: UGM PRESS.
Cahaya, Andika & Dody Adi Nugroho. Pembuatan Kompos Dengan Menggunakan Limbah Padat Organik (Sampah Sayuran Dan Ampas Tebu).
http://eprints.undip.ac.id/1451/1/Makalah_Penelitian.pdf
Hilwatullisan. (2011). Lubang Resapan Biopori (LRB) Pengertian dan Cara Membuatnya di Lingkungan Kita. http://eprints.polsri.ac.id/34/1/jurnal%20lisan.pdf
Mawardi. 2016. Pemanfaatan LRB Dalam mengatasi Genangan Air, Banjir Dan Kekeringan Di Kecamatan Banyumanik. Majalah Ilmiah Pengembangan Rekayasa, Sosial dan Humaniora. https://jurnal.polines.ac.id/index.php/bangun_rekaprima/article/view/701
Rachman, Maman. (2012). Konservasi Nilai dan Warisan Budaya. Indonesian Journal Of Conservation, 1(1), 30-39.
https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/ijc/article/download/2062/2176
Sallata, M. Kudeng. (2015). Konservasi dan Pengelolaan Sumber Daya Air Berdasarkan Keberadaannya Sebagai Sumber Daya Alam. Info Teknis EBONI, 12(1), 75-86.
Sri Wiedarti, dkk. (2015). Aktivitas degradasi sampah organik dalam biopori. Jurnal
Ekologia, 15(1), 1-5. https://journal.unpak.ac.id/index.php/ekologia/article/view/204/136
Suwatanti, EPS & P Widiyaningrum. (2017). Pemanfaatan MOL Limbah Sayur pada Proses Pembuatan Kompos. Jurnal MIPA 40 (1), 1-6.
https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JM/article/viewFile/12455/7122
Tjutju Susana . (2003). Air Sebagai Sumber Kehidupan. Oseana, XXVIII(3)
Zainal Arifin, dkk. (2020). Penerapan teknologi biopori untuk meningkatkan ketersediaan air tanah serta mengurangi sampah organik di desa puron sukoharjo. Jurnal SEMAR. 9(2), 53-63. https://jurnal.uns.ac.id/jurnal-semar/article/view/43408/28447