HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN TINGKAT STRES PADA ANAK BROKEN HOME

  • Harisa Matsna Nurhamidah IAIN Ponorogo
  • Fendi Krisna Rusdiana IAIN Ponorogo

Abstract

Keluarga adalah tempat pertama bagi anak yang memberikan peran pada mental dan fisiknya. Ketika orang tuanya bercerai akan membawa banyak dampak negatif khususnya bagi anak. Dari perceraian orang tuanya anak akan merasa ditinggalkan, tidak dipedulikan dan tidak dicintai kembali, sehingga menimbulkan hal-hal negatif bagi anak seperti gangguan psikologisnya misalnya depresi, stres, frustasi serta gangguan-gangguan lain yang menyimpang dari norma yang berlaku tentu hal ini akan menghambat bahkan merusak masa depan anak. Oleh karena itu, anak butuh dukungan sosial dari lingkungan sekitar seperti keluarga, teman, gurudan lain-lain untuk mengurangi dampak negatif tersebut. Berdasarkan paparan latar belakang diatas, tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah ada hubungan antara dukungan sosial dan tingkat stres pada anak broken home yang berlokasikan di Desa Ngranget Dagangan Madiun. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan statistik sebagai alat bantu dalam menganalisis data yang ada, yang mana dalam mencari data menggunakan angket kuisioner. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak broken home yang ada di Desa Ngranget Dagangan Madiun dengan sampel sejumlah 60 anak sehingga metode sampling yang digunakan adalah sampling jenuh yang seluruh populasi dijadikan sampel. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan uji instrument, uji asumsi, uji statistik , dan uji hipotesis. Dari perhitungan korelasi pearson produk moment mendapatkan nilai -0,307 dengan signifikan 0,017 < 0,05, artinya terdapat hubungan negatif antara dukungan sosial dan tingkat stres pada anak broken home di Desa Ngranget Dagangan Madiun. Kesimpulannya bahwasanya ada hubungan negatif yang signifikan antara dukungan sosial dan tingkat stres pada anak broken home di Desa Ngranget Dagangan Madiun. Hal ini sesuai dengan hasil perhitungan hipotesis yaitu pada taraf signifikan yaitu 0,017 < 0,05, maka Ha diterima.

References

Arial, Juhaepa, Sarmadan, Catatan keluarga broken home dan dampaknya terhadap mental anak di Kabupaten Kolaka Timur, Jurnal of social welfare, Vo l , No 1.
Chabibati Fatimatuz Zahra, Fajar Kawuryan, copping stress pada remaja broken home, Jurnal Psikologi, Vol 2, No 6.
Fani Kumalasari dan Latifah N Ahayani, Hubungan dukungan sosial dengan penyesuaian diri remaja di panti asuhan, Jurnal Psikologi Pitutur, Vol 1, No 18.
Lestari, Dwi Winda. 2013. “Penerimaan Diri Dan Strategi Coping Pada Remaja Korban Perceraian Orang tua.” Psikoborneo, Vol 1, No 4.
Siregar,M.M, Ir. Syofian. Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Dengan Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS. 4 ed. Jakarta: Kencana, 2017.
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2006.
Published
2022-09-25
How to Cite
NURHAMIDAH, Harisa Matsna; RUSDIANA, Fendi Krisna. HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN TINGKAT STRES PADA ANAK BROKEN HOME. Proceeding of Conference on Strengthening Islamic Studies in The Digital Era, [S.l.], v. 2, n. 1, p. 377-384, sep. 2022. ISSN 2808-4675. Available at: <https://prosiding.iainponorogo.ac.id/index.php/ficosis/article/view/632>. Date accessed: 26 apr. 2024.