Proceeding of Conference on Strengthening Islamic Studies in The Digital Era adalah Prosiding untuk memberikan ruang dialog dan pengembangan pemikiran dalam rangka merumuskan isu-isu, perspektif-perspektif, dan metodologi baru dalam rangka mengembangkan keilmuan di Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah IAIN Ponorogo. Dalam konteks itu, para peneliti di bidang Quran dan Tafsir, Komunikasi dan Penyiaran Islam, dan Bimbingan Penyuluhan Islam dihadirkan secara simultan untuk memberikan kontribusinya.

Pengembangan keilmuan di Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah IAIN Ponorogo selalu harus dilakukan sejalan dengan perkembangan kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks. Kompleksitas masyarakat di era disrupsi teknologi menyajikan fenomena yang membutuhkan perspektif akademik yang lebih baik. Dalam konteks tersebut, terdapat tiga ranah pengembangan akademik yang perlu digarap, yaitu isu, perspektif dan metodologi.

Pada level isu, perubahan struktural masyarakat telah menyajikan isu-isu baru yang perlu dikaji secara seksama. Di bidang Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, isu digitalisasi materi Quran dan Tafsir, penyajian materi Quran dan Tafsir di media online, pengembangan pembelajaran melalui media online, menjadi isu-isu yang muncul secara masif saat ini. Di bidang Komunikasi dan Penyiaran Islam, isu post-truth dalam keilmuan, misinformasi, dan disinformasi menjadi fenomena yang juga marak terjadi di media online dan media sosial. Sementara itu, di bidang Bimbingan Penyuluhan Islam, isu keterasingan sosial akibat adiksi gawai menjadi fenomena yang melanda semua generasi umat manusia, dari usia anak-anak hingga manula.
Pada level perspektif, pendekatan multidisipliner, transdisipliner, dan interdisipliner menjadi pilihan yang tepat untuk menjelaskan fenomena sosial yang semakin kompleks dan rumit. Dialog beragam perspektif menjadi keniscayaan agar posisi fenomena menjadi jelas dan kebijakan yang diambil untuk menyelesaikan masalah-masalah yang muncul menjadi lebih terkontrol secara baik.Pendekatan monodisipliner menjadi semakin tidak memadai dalam situasi yang kompleks seperti ini.
Pada level metodologi, pemanfaatan teknik-teknik penelitian secara lebih terintegrasi, mulai dari analisis teks, analisis sosial, analisis virtual, menjadi kebutuhan yang harus diupayakan pelaksanaannya oleh para peneliti. Dalam konteks itulah, penelitian kolaboratif yang melibatkan banyak pihak: mahasiswa, dosen, dan praktisi semakin penting untuk dilakukan.