QUARTER LIFE CRISIS DI MASA PANDEMI PADA MAHASISWA AKHIR IAIN PONOROGO JURUSAN BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM ANGKATAN 2018

  • Iffatul 'Azizah IAIN Ponorogo
  • Ahmad Munir IAIN Ponorogo

Abstract

Usia dewasa awal sangat sensitive dengan krisis di usia seperempat abad, yaitu usia 18 sampai 29 tahun. Gejala quarter life crisis yang timbul pada dewasa awal adalah kecemasan yang berlebihan, kehilangan identitas diri dan takut mengambil keputusan. Kecemasan yang berlebihan timbul karena terlalu memikirkan kelanjutan hidup di masa mendatang, kehilangan identitas diri muncul karena adanya rasa ketidakpuasan dalam menjalankan pekerjaannya, relasi dengan teman, dibangku kuliah, dan ingin mencari jati diri, ketika mengambil keputusan usia dewasa awal biasanya akan ragu atau bimbang terhadap benar tidaknya keputusan yang diambil. Hal tersebut erat kaitannya dengan terjadinya pandemi COVID-19 atas kondisi quarter life crisis yang dialami oleh mahasiswa BPI angkatan 2018.


Dari paparan data tersebut dirumuskan masalah antara lain: pertama, Bagaimana kondisi mahasiswa BPI angkatan 2018 yang mengalami quarter life crisis dimasa pandemi. kedua, Apa yang menjadi faktor terjadinya quarter life crisis pada mahasiswa BPI angkatan 2018. Ketiga Bagaimana upaya mahasiswa BPI angkatan 2018  mengatasi quarter life crisis. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Peneliti melakukan penelitian pada mahasiswa BPI angkatan 2018 berjumlah lima orang, yaitu dua laki-laki dan tiga perempuan. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan sementara (conclusion).


Dari analisis data yang ditemukan: faktor-faktor yang mempengaruhi quarter life crisis terbagi menjadi 2,  factor internal dan eksternal: Faktor internal meliputi: emosi dan afeksi, pengalaman pribadi, moral, dan kapasitas intelektual, faktor eksternal meliputi: keluarga, pertemanan, percintaan, lingkungan, dan faktor finansial. Dalam upaya mengatasi quarter life crisis mahasiswa BPI angkatan 2018 adalah sebagai berikut: 1) Mendekatkan diri kepada sang pencipta, 2) Quality time3) Melakukan kegiatan positif 4) Mencintai diri sendiri. 5) Memotivasi dan mengapresiasi diri sendiri (self reward).

References

Robbins, A. Dan Abby Wilner, Quarter Life Crisis : The Unique Challenges Of Life in Your Twenties. (New York:Jeremy P.Teacher, 2014)
Djam’an Satori Metode Penelitian Kualitatif. (Bandung Alfabeta2016)
Wahyuni,Pengembangan Koleksi Jurnal studi Kasus di perpustakaan UIN Sunan Kalijaga. http://diglib.uin-suka.ac.id/12295/2/BAB/20V/pustaka. (yogyakarta 2013)
Fischer,K, Ramen Noodles, Rent and Resums :An AfterCollege Guide to Life.
(California: Super Collage LLC, 2008)
Alfiesyahrianta Habibie, dkk Peran Religious Terhadap Quarter life Crisis (QLC) pada Mahasiswa (jurnal UMM, 2019).
Published
2022-09-25
How to Cite
'AZIZAH, Iffatul; MUNIR, Ahmad. QUARTER LIFE CRISIS DI MASA PANDEMI PADA MAHASISWA AKHIR IAIN PONOROGO JURUSAN BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM ANGKATAN 2018. Proceeding of Conference on Strengthening Islamic Studies in The Digital Era, [S.l.], v. 2, n. 1, p. 385-392, sep. 2022. ISSN 2808-4675. Available at: <https://prosiding.iainponorogo.ac.id/index.php/ficosis/article/view/630>. Date accessed: 25 apr. 2024.